UWRF 2015:
RESOLUSI DARI FESTIVAL
PENULIS DUNIA
Banner UWRF 2015
Ajang
festival bagi penulis dan pecinta baca memang banyak diselenggarakan di
Indonesia, tapi festival rutin tahunan berskala internasional saya rasa yang
paling dikenal adalah Ubud Writers and Readers Festival (UWRF). Sesuai namanya,
UWRF biasa diselenggarakan di kota Ubud Bali pada setiap akhir tahun biasanya antara
Oktober dan November.
Tahun
2015, UWRF diselenggarakan pada tanggal 28 Oktober sampai dengan 1 November 2015.
Tema yang diusung adalah “17.000 Island
of Imagination”. Festival ini dihadiri kurang lebih 160 penulis dari 25
negara. Terbayang bukan, bagaimana serunya?
Saya
sendiri baru pertama kali di tahun 2015 bisa menghadiri UWRF setelah hampir 5
tahun mengidamkannya. Entah mengapa, selama 5 tahun tersebut ada saja
halangannya – tidak punya ongkos pesawatlah, bentrok dengan kerjaan kampus, bahkan
sampai dengan sakit segala. Makanya, ketika benar-benar bisa datang menghadiri
UWRF 2015 bukan main senangnya.
Buku Panduan UWRF
dan ID-Card Peserta UWRF 2015 Saya
Keberangkatan
saya ke UWRF 2015 boleh dibilang dadakan. Saya baru pesan pesawat ketika
keesokan harinya akan berangkat ke Ubud ke teman SMP saya, Minda Indrani yang
kebetulan buka usaha travel. Untungnya masalah penginapan di Ubud saya juga
dapat bantuan dari kawan lama saya, Chriswan Sungkono, yang sudah 8 tahun
menjadi volunteer di UWRF. Walhasil, keberangkatan saya ke UWRF walau pun
dadakan, tapi segalanya sudah siap atas bantuan kedua teman baik saya ini.
Kawan Saya, Chriswan
Sungkono, Kuncen Volunteer UWRF
Saya
hampir menghadiri semua sesi acara dalam lima hari berturut-turut itu karena begitu
antusiasnya menghadiri UWRF 2015, yang dimulai pukul 09.00-17.00 WITA. Acara
UWRF 2015 yang sangat saya sukai adalah sesi acara: Travel Writing, Ghost Writing, dan Biography Malala. Yang lebih menyenangkannya lagi, saya berhasil
berfoto ria dengan masing-masing narasumbernya, yaitu: Ficky Yusrini dari
Majalah Femina Indonesia, Emma Harrison Clark dari Australia, dan Christina
Lamb dari Inggris.
Ketiga Narasumber
dalam UWRF 2015
yang Saya Sukai Tema
dan Pembahasannya
UWRF 2015 telah memberi saya pengetahuan yang berarti. Selain pengetahuan, setelah
mengikuti UWRF 2015 saya juga memperoleh sejumlah resolusi tentang karier saya
dalam dunia menulis. Resolusi tersebut, antara lain:
1.
Harus
lebih pe-de lagi dalam membuat karya tulis sehingga bisa menghasilkan karya
yang baik juga diterima di masyarakat luas
2.
Harus
up-grade kemampuan di bidang ICT agar tidak gaptek (mengingat sekarang kita
sudah masuk era komunikasi global)
3.
Harus
up-grade kemampuan di bidang bahasa Inggris agar bisa lebih komunikatif dengan bangsa
asing (yang notabene banyak menggunakan bahasa Inggris)
4.
Akan
mengembangkan bisnis kepenulisan, baik secara umum (nondigital) maupun yang digital
5.
Akan
aktif membangun networking dalam skala nasional maupun internasional (oneday ...).
Banyak
juga ya, resolusi yang saya dapatkan dari UWRF 2015? Yup, jika kita memang
bergaul dengan orang-orang kreatif dipastikan kita juga akan terdorong untuk ikut
kreatif. Jadi, ayo kita jalin pertemanan dengan orang-orang yang kreatif! UWRF
2015 memang telah memberikan kenangan manis. Hope for next UWRF can be participate again ....
***
EmoticonEmoticon