BERGOKIL
RIA DI VIETNAM
Awal
tahun 2016 tepatnya di bulan Februari lalu, tim Travel-STAR organizer menyelenggarakan program
wisata ke Vietnam bekerja sama dengan Chriswan Sungkono dan Andika, dua travel
writer yang rajin melanglang buana. Peserta tim, rata-rata baru pertama kali
melakukan perjalanan ke luar negeri. Jadi, bisa dibayangkan kehebohan dan
kegokilan (K2) kami dari awal perjalanan sampai akhir.
K2-Pertama
Namanya
trip mau kemana saja senangnya ngirit, betul tidak? Dan, itulah yang kami
lakukan. Booking tiket pesawat dari lima orang hanya satu yang pake bagasi kapasitas
20 kg, sementara yang lainnya nonbagasi. Walhasil, tentu saja ada sebagian
barang bawaan yang harus dipindahkan ke tas yang dibawa ke kabin, maklum bo’
bawa dua emak rempong. Barang saya relatif aman karena jumlah kiloannya pas,
tapi barang bawaan tante saya (Lia CS) terpaksa harus disisipkan ke tas salah
satu teman cowok tim Travel-STAR. Dan, yang jadi korban itu adalah tas Iwan
(marketing Travel-STAR) karena besar massanya cuma 4,5 kg. Jadi, pas masuk
screening bandara, Iwan salting abis (karena dalam tasnya ada barang-barang
cewek :p). Sementara kami yang lain tertawa terpingkal merasa lucu jadi satu
sama ikut prihatin (walau pun bohongan, hehe ...), jika salah satu teman cowok
kami mungkin dikira lekong oleh petugas.
Selama
dalam pesawat, kami semua merasa exiting. Saya dan Tante merasa senang sekali
karena berhasil ngabur dari kepenatan kerjaan untuk sementara waktu. Sementara,
tim Travel-STAR heboh karena akhirnya bisa jadi juga jalan-jalan bareng ke luar
negeri setelah penantian cukup lama. Tapi, karena tempat duduk kami berpencar,
jadi kehebohan yang terjadi sendiri-sendiri dengan pasangan tempat duduknya.
Begitu
sampai bandara Kualalumpur yang baru, keberisikan kami dimulai kembali. Kami
langsung berfoto ria untuk mengabadikan moment tersebut sambil berwuw-wow ria
mengagumi keluasan dan kemegahan bandara tersebut. Muka saya terlihat agak lesu
karena semalaman memang bergadang. Tapi, masih tetep kece, kan? Hahaha ...
Tim
Travel-STAR
K2-Kedua
Kebiasaan
emak rempong lainnya adalah be-ser, hehe ... So, setelah ber-wefi ria langsung
deh, saya sama si tante ngacir ke toilet. Kami berdua langsung mengagumi kondisi
toilet baru tersebut saking bersih dan indah desain interiornya. Maka, setelah lega
melepas hajat si tante ngajakin foto-foto. Awalnya saya nolak, tapi pas lihat
hasil jepretan si tante oke punya, langsung deh pasang gaya. Klik!
Ini
di Toilet Wanita, Lho ...
K2-Ketiga
Kami
tiba di Vietnam siang hari menjelang dzuhur. Hari pertama tiba di Vietnam, kami
habiskan dengan tidurrr ... Lamanya waktu transit di bandara Kualalumpur membuat
kami semua kelelahan akibat begadang semalaman. Barulah, malam hari kami berjalan-jalan
mengitari kota Ho Chi Minh. Rasa takjub pastilah menyelimuti hati kami melihat
nuansa malam di Vietnam yang relatif ramai karena menjelang hari perayaan ulang
tahun partai komunis di negara mereka sekaligus perayaan imlek (karena sebagian
besar warga negaranya adalah Chinese). Kami pun mengabadikan malam di Ho Chi
Minh tentunya dengan memotret Pak Ho Chi Minh, pendiri kota tersebut.
Patung
Ho Chi Minh
Yang
sangat disayangkan oleh saya adalah pada malam tersebut gedung pertunjukan
opera tutup. Padahal, saya ingin sekali melihat pertunjukkan opera yang katanya
sih bagus. Well, terpaksa hanya bisa foto gedung operanya dan berharap oneday saya bisa kembali ke Ho Chi Minh.
Ada
Kepala Andri (Marketing Travel-STAR)
Kefoto
dengan Gedung Opera :D
K2-Keempat
Hari
kedua di Vietnam, kami jalan-jalan ke Mekong Delta – sungai terkenal di Vietnam.
Niatnya ingin lihat floating market
yang mirip seperti di Thailand. Tapi, sayangnya pas kami berkunjung ke Mekong
Delta, floating market sedang tidak
ada. Walhasil, kami hanya bisa mengunjungi peternakan lebah madu. Berhubung
sinar matahari terik sekali, si tante ngusulin buat beli topi. Biar bisa
kelihatan ala-ala wanita Vietnam, kami memilih topi caping. Coba lihat foto
kami berdua, kayak gadis Vietnam tidak? (Gadiiiss ... hehe).
Emak
Rempong Nyamar Jadi Gadis Vietnam, :p
K2-Kelima
Tujuan
kami hari berikutnya adalah Mui Ne. Perjalanan dari Ho Chi Minh ke Mui Ne
relatif memakan waktu lama sekitar 4-5 jam. Untungnya kami mengendarai sleeper
bus sehingga selama perjalanan bisa tidur cukup lelap. Sampai di Mui Ne,
kelelahan kami terbayar lunas dengan menyaksikan keindahan sunrise di hamparan gurun pasir yang menguning seperti emas.
Gaya
Model si Tante
Setelah
puas menikmati keindahan sunrise,
kami pun beraksi kembali berfoto ria dengan gaya-gaya seru dan gokil. Pelopor
kegokilan pastinya si Om Chriswan yang selalu diikuti dengan setia oleh Iwan.
Yang paling sering berselfi abis, of
course my aunty (mungkin penyaluran mo jadi model, tapi ga jadi, hihihi
...). Super cheerfull, Andika. Super
kreatif, Andri. Dan ... super cool, Adam
(Kreator Travel-STAR)! Saya, super apa yaa ... ga punya nominasi L
Ayo,
Jongkok! Wefi Dimulai ...
Mau
Bersaing sama Kura-kura
Lihat Kamera, Cheeerrs!
K2-Enam
Setelah
merasa cukup puas melihat gurun pasir di Mui Ne, kami pun menyinggahi bukit
kapur. Jalan menuju bukit kapur ini unik, lho. Soalnya, kita diajak sang leader
menelusuri aliran sungai kecil (lebih mirip solokan dangkal) berpasir putih.
Saya sempat bertanya-tanya, merasa penasaran ini si Om Chris mo bawa kami
kemana. Pas tiba di bukit kapur tersebut, wow ... it’s beautiful! Coba perhatikan foto-foto kami saat di bukit kapur
tersebut. Amazing, bukan?
Gunung
Kapur pun Menjadi Saksi Kami Beraksi
K2 – Ketujuh
Hari
terakhir kami di Vietnam, pastinya ditutup dengan belanja-belanja buat
oleh-oleh. Saya sendiri hanya beli kopi khas Vietnam (yang enak menurut saya sebagai
pecinta kopi), kaos tulisan Vietnam, dan dompet yang juga bertuliskan Vietnam. Harganya
relatif murah, alias terjangkau untuk ukuran dompet tipis. Oya, sebetulnya
selama di Vietnam kami juga berkuliner ria. Untuk kuliner khas Vietnam akan
saya tulis di artikel blog selanjutnya.
Rasa
enggan kembali ke tanah air (bukan karena tidak cinta Indonesia, tapi enggan
karena masa liburan berakhir, hehe ...) jelas terpampang dari wajah-wajah kami.
Tapi, hari libur memang sudah berakhir. Kami harus kembali ke Indonesia dan ke
tengah keluarga. Hanya saja, semoga kegembiraan petualangan kami tidak akan
lekang oleh waktu pada trip-trip selanjutnya.
Tim
Travel-STAR selalu kompak, ya!
Chaiyoo
...
EmoticonEmoticon